Kamis, 24 April 2014

Hey, M

Dear M,


    You are the most infuriating and annoying man i have ever known. And i couldn't have asked for anyone better. I don't know why i have ever thought that i can live without you. I t took me awhile to realize and accept that i can't.
    
    So, thank you for taking the time to open my eyes to see how much you mean to me. If you want to ask the question that you have been asking but i keep saying "No" to, you can ask it one more time and i promise i will say "Yes".


Love,
      L

Senin, 24 Maret 2014

C I N T A

Cinta itu indah, tapi ngejalaninya ga semudah dan semulus cerita di dongeng. Aku ga perna perduli sama orang-orang yang memandang sebelah mata hubungan aku dan dia. Aku ga takut sama orang-orang yang sekuat tenaga misahin aku sama dia. Tapi, yang aku takutin cuma satu.. yaitu saat aku buka mata di pagi hari dan aku tau kalau dia uda ga cinta lagi sama aku.

Ibarat Lego, aku seperti nemuin Part dalam hidup aku yang hilang. Aku butuh dia dalam hidup aku. Sama dia, aku ngerasa Complete. Aku ngerasa lebih punya arah dan tujuan yang lebih pasti. Sama dia, aku temuin tempat aku sendiri; rumah aku sendiri. Aku nemuin duniaku sendiri, nemuin apa artinya hidup yang Tuhan kasih. Sama dia, aku ngerasa menjadi lebih hidup, ngerasa kalo keberadaanku ini sangat berarti buat orang lain. Aku ngerasa kalo ada orang lain yang sangat cinta sama aku. Dan yang paling pentig adalah saat aku sama dia, aku baru tau dan aku benar-benar ngerasain yang namanya jatuh cinta.

Hidup itu pilihan. Kita sendiri yang nentuin kemana arah hidup kita. Tapi kalo cinta, cinta ga bisa milih apalagi dipaksain. Tapi saat kamu mulai sadar kalo yang kamu rasaain itu benar-benar cinta, kejar dan perjuangin terus, kalo perlu sampai mati.

Aku baru tau kenapa Tuhan menciptakan manusia tidak ada yang sempurna. Itu karena Tuhan uda nyiptain manusia lain yang akan jadi pasangan hidup kita untuk mengisi bagian yang tidak sempurna itu. Agar kita melebur menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan, saling isi kekurangan satu sama lain hingga jadi sesuatu yang utuh, yang benar-benar sempurna.


*insipired by VGB

Jumat, 08 Juni 2012

Surat Untuk Suamiku Nanti

Kepadamu, yang ingin kutemukan.

Seperti biasa, ketika aku mulai menulis surat padamu, nyatanya aku sedang ditelan sepiku sendiri. Akhir-akhir ini aku sering tidka punya kerjaan lain selain menulis dan menunggu kedatanganmu. Apa kamu tahu itu? Ya, beberapa memang menulis sembari memikirkanmu, beberapa lainnya sembari mengamati kosong dan bosannya hidupku.

Dear suamiku,

Bagaimana keadaanmu disana? Apa sama sepinya dengan diriku disini? Aku bahkan sampai bosan menatap hidupku sendiri. Seperti mendung yang tak juga kunjung hujan. Aku rasa awan sedang mencoba tabah pada kesedihannya juga. Sama seperti diriku. Menjalani ketabahan, namun seringkali terlihat kelabu.

Hey kamu! Ya, kamu suamiku nanti. Apa perjalananmu kesini sudah dekat? Apa ujung keningku telah berhasil tertangkap oleh matamu? Aku berharap sudah, namun bilapun belum, tak apa. Aku akan sabar menunggu. Sepanjang apapun perjalananmu, kelak kau pasti akan sampai ketempatku. Dan seberapa pun semu penantianku, kelak pasti akan selesai.

"Huh..."
Kamu dengar aku menghela napasku? Kamu dengar itu? Aku ingin kamu mulai terbiasa mendengarnya mulai sekarang. Karena kelak hela mereka yang akan menemani tidurmu. Ya, aku ingin bisa sedekat mungkin kamu dekap, tapi aku juga tak ingin membuatmu tidur dengan tidak nyenyak.

Tapi aku ingatkan, terkadang kamu juga mendengar hela lainnya yang lebih menyebalkan. Ketika aku sedang pusing memikirkan pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai, tentang tagihan - tagihan yang harus segera dilunasi, tentang anak - anak kita yang mulai masuk ke sekolahnya yang baru. Tentang usia kita yang mulai menua.

Ya, aku ingin kau juga terbiasa mendengar hela yang demikian. Aku tidak ingin membuatmu menjauh, aku ingin kau menarikku agar tak jatuh. Karena kita masih setia saling jatuh cinta.


Dear suamiku,

Jagalah hatimu, agar kelak aku masih sempat masuk ke dalamnya.
Karena aku sedang belajar mencintai, sebelum kau nyata kuhadapi.


Yang tak sabar mencintaimu,



Istrimu nanti.

Selasa, 22 Mei 2012

Surat Untuk Yang Dulu

Tak akan pernah ada yang dapat kuucapkan. Selain aku membutuhkanmu. Tanpa syarat dan ketentuan yang berlaku. Hanya ingin kau. Hanya kau saja.

Entah mengapa hal lain menjadi tak semenarik sebelumnya. Semua dimulai ktika jasad dan jiwamu datang dalam kotak hidupku. Kau membuka kuncinya, dan akhirnya aku dapat melihat dunia dengan lebih baik. Tak akan pernah ada yang dapat kuucapkan. Selain aku selalu ingin ada bersamamu. Mendengar detak jantungmu berdegub, aliran darah dalam arterimu mengalir dan potongan - potongan nada tak ebraturan yang tergantung dalam suaramu yang dapat melumerkan ke-egoisanku.

Aku tahu ini memang cinta. Tanpa syarat dan ketentuan. Tanpa tarif dan beban pajak. Aku hanya ingin kamu. Menemaniku deduk dibawah pohin yang kita tanam. Menertawakan sebagian gigiku yang mulai tanggal dan menghitung setiap kerutan kasih sayang yang membetuk garis - garis horizontal dikeningmu. Dan aku akan menyapu poni putih yang jatuh dikeningmu semabri berkata, "keriputmu membuat aku jatuh cinta lebih dalam dan aku tak akan tertolong lagi."

Aku yakin bahwa kau akan menjadi ayah yang baik bagi anak - anakku. Menajdi opa yang bijaksana bagi cucu - cucuku. Menjadi suami yang akan menjadikanku sesuatu. Aku tahu itu.

Dan itu tidka akan terjadi. Karena aku hanya memilikimu dalam mimpi. Itu pasti akan terjadi, namun tidak bersamaku. Karena kau, memilih yang lain.


Tetapi terimakasih. Karena kamu telah mengijinkanku untuk pernah memimpikannya.

Batas Sahabat




Boy : Kenapa kamu tidak berlanjut dengan laki - laki itu?
Girl : Aku tidak suka dengan dia. Mungkin karena kita terlalu saling kenal. Jadi langsung bisa melihat
          temanku yang tidak terlalu bahagia ketika aku bersamanya.
Boy : Segera temukan kebahagiaanmu!
Girl : Aku tidak pernah menundanya.
Boy : Kamu harus bahagia.
Girl : Pasti. Bagaimana denganmu? Dengan perempuan itu?
Boy : Entahlah....
Girl : Apa perlu bantuanku untuk memeluk kamu, pria dewasa yang kebingungan?
          Atau... Kamu mau coba bercinta denganku?? Mungkin harus begitu. Dan aku harap kamu akan
          bahagia.
Boy : Bagaimana denganmu? Apa kamu bahagia? Apa kamu kurang berusaha untuk bahagia?
Girl : Aku lebih memilih cemburu atas kebahagiaan kalian, sungguh tidak mau menjadi batu
          sandungan untuk bahagiamu. Dan aku memilih mundur.

MenghilangLAH ....!!

Aku ingin kamu menghilang, setidaknya hanya diingatanku saja.
Aku ingin kamu menghilang, setidaknya hanya dimataku saja.
Aku ingin kamu menghilang, setidaknya hanya dihatiku saja.
Aku ingin kami menghilang, setidaknya hanya dihidupku saja.
Aku ingin kami menghilang, setidaknya hanya dimana aku ada.

Aku ingin kamu hilang
Anggap aku ingin kamu tak kembali datang
Tentu sebelum keberadaanmu
Menghilangkan aku terlebih dahulu.

Lihat, bagaimana aku sekarang membicarakanmu
Bahkan setelah lewat kepergianmu
Bagaimana sesuatu yang telah nyata hilang
Mampu berkali kembali menelan kenyataan.

Aku ingin kamu menghilang setidaknya, hanya untuk selama-lamanya.

Selasa, 08 Mei 2012

07 May - Nice Reminder

tanggal itu mungkin akan sering kuingat-ingat. entahlah. mungkin sebaiknya tidak.
sebenarnya aku tak mau mengingatnya juga. karena itu sama saja aku akan menggali luka lama itu.
tapi ah entahlah. aku jadi bingung.

hari ini bisa kukatakan adalah hari yang berat untukku.
hari ini adalah hari dimana aku harus melepaskan dan melupakan, kali ini benar-benar melupakan.
hari ini adalah hari dimana semua memori dan harapan harus kubuang dan kukubur jauh-jauh.
ah sulit sekali rasanya untuk mengatakan ada apa di hari ini.
baiklah. aku katakan saja.
hari ini adalah hari dimana masa laluku kembali menghampiri pikiran dan menggaungi isinya seharian hanya karena ia sudah melanjutkan tahap hidupnya yang lain dengan wanita pilihannya.

masa lalu itu memang jahat, terkadang.
seperti hari ini, ia muncul tanpa aba-aba dan kembali menghantui seluruh ruang hatiku.
entah apa maunya masa lalu itu. aku sudah perlahan melupakannya dan mencoba menutup buku itu rapat-rapat.
tapi masih saja, ia seenaknya hadir tanpa ada lampu kuning terlebih dulu.

sekali lagi aku menanyakan, apa maumu, wahai masa lalu?
apa kau belum puas meracuni aliran darahku dan mengajakku kembali?
apa kau belum puas menggerogoti pojokan memoriku dan menyeretku perih?
apa kau belum puas menghabiskan hembusan napasku?
apa kau memang ingin aku perlahan mati rasa?

langkahku saja sudah tertatih-tatih saat aku meninggalkan masa lalu itu.
rasanya seluruh ototku nyaris pilu dibuatnya.

sebenarnya aku benci menjadi seorang dramatis yang dihinggapi pedih.
aku rasa masa lalu memang sengaja mengeluarkan batang hidungnya kembali di mukaku.

sesaat lalu aku berniat untuk bertanya padanya;
Wahai masa lalu, aku sudah membuatmu berlalu.
jika memang kamu berada di masa lalu, mengapa kamu harus membuatku pilu di masa kini?
jika memang kamu berdiri di masa lalu, mengapa kamu mesti mencabik luka itu lagi?

sesaat kemudian, aku menghela napas. aku lelah.
aku lelah bahkan hanya untuk bicara sepatah kata.

cukup. aku mohon. biarkan aku beristirahat sejenak dari keletihanku.
ijinkan aku mengisi ulang sebentar baterai energiku.
hanya sebentar saja. supaya nanti aku mampu mengangkat wajahku.
hanya untuk melihat rupa masa lalu itu. lalu kemudian beranjak pergi.

aku sudah siap untuk melaju darinya.
kau tak punya kuasa lagi atasku, masa lalu.

sekarang ijinkan aku bicara denganmu.

pertama-tama, maaf karena aku tidak bisa berada di sekitarmu di saat hari bahagiamu kali ini.
sungguh aku tak bermaksud untuk menghindar, hanya saja ada alasan tertentu yang membuatku tak bisa hadir.
sudahlah, kau tak perlu tahu itu. nanti semakin panjang pembicaraan kita kali ini.

kedua, aku ingin menuliskan ucapan selamat untukmu dan untuknya.
pintaku padaNya, semoga kau dan dia berbahagia sampai tua menjelang.
semoga kau dan dia selalu berada dalam lindunganNya.
semoga kau dan dia takkan berhenti saling mengasihi satu sama lain.
cukuplah kau doakan aku di sini untuk selalu berbahagia jua.

ah, aku terlalu banyak bicara. maafkan sekali lagi.

tenang saja, aku akan selalu baik-baik saja di sini.
Tuhan memegangi tanganku setiap saat, bahkan di saat aku berjalan tegap.
oh iya, aku rasa Tuhan melakukan hal yang sama denganmu.

Intinya, berbahagialah selalu.
Sekali lagi, selamat menempuh tahap kehidupanmu yang baru.

hey, aku akan jadi temanmu kok. Tapi nanti, setelah aku bisa menerima semuanya. :)