Jumat, 08 Juni 2012

Surat Untuk Suamiku Nanti

Kepadamu, yang ingin kutemukan.

Seperti biasa, ketika aku mulai menulis surat padamu, nyatanya aku sedang ditelan sepiku sendiri. Akhir-akhir ini aku sering tidka punya kerjaan lain selain menulis dan menunggu kedatanganmu. Apa kamu tahu itu? Ya, beberapa memang menulis sembari memikirkanmu, beberapa lainnya sembari mengamati kosong dan bosannya hidupku.

Dear suamiku,

Bagaimana keadaanmu disana? Apa sama sepinya dengan diriku disini? Aku bahkan sampai bosan menatap hidupku sendiri. Seperti mendung yang tak juga kunjung hujan. Aku rasa awan sedang mencoba tabah pada kesedihannya juga. Sama seperti diriku. Menjalani ketabahan, namun seringkali terlihat kelabu.

Hey kamu! Ya, kamu suamiku nanti. Apa perjalananmu kesini sudah dekat? Apa ujung keningku telah berhasil tertangkap oleh matamu? Aku berharap sudah, namun bilapun belum, tak apa. Aku akan sabar menunggu. Sepanjang apapun perjalananmu, kelak kau pasti akan sampai ketempatku. Dan seberapa pun semu penantianku, kelak pasti akan selesai.

"Huh..."
Kamu dengar aku menghela napasku? Kamu dengar itu? Aku ingin kamu mulai terbiasa mendengarnya mulai sekarang. Karena kelak hela mereka yang akan menemani tidurmu. Ya, aku ingin bisa sedekat mungkin kamu dekap, tapi aku juga tak ingin membuatmu tidur dengan tidak nyenyak.

Tapi aku ingatkan, terkadang kamu juga mendengar hela lainnya yang lebih menyebalkan. Ketika aku sedang pusing memikirkan pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai, tentang tagihan - tagihan yang harus segera dilunasi, tentang anak - anak kita yang mulai masuk ke sekolahnya yang baru. Tentang usia kita yang mulai menua.

Ya, aku ingin kau juga terbiasa mendengar hela yang demikian. Aku tidak ingin membuatmu menjauh, aku ingin kau menarikku agar tak jatuh. Karena kita masih setia saling jatuh cinta.


Dear suamiku,

Jagalah hatimu, agar kelak aku masih sempat masuk ke dalamnya.
Karena aku sedang belajar mencintai, sebelum kau nyata kuhadapi.


Yang tak sabar mencintaimu,



Istrimu nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar